I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat sekekarang ini,dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat dialam sampai pada mikroorganisme yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang atau berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi.Para peneliti mulai mencaritahu akan apa yang terkandung pada mikroorganisme tersebut. Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan tehnik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta bekewrja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat maupun sifat dan karakteristiknya. Tentu diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta tehnik atau cara penggunaan alat-alat yang berhuungan dengan penelitian tersebut.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus, dan jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara-cara atau tekhnik sterelisasi. Hal ini dilakukan karena alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi memmiliki tekhnik sterelisasi yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut diatas maka dilakukan percobaan ini untuk mengetahi tekhnik pengenalan, penyiapan, dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat praktikum mikrobiologi.
Untuk itu, demi keberhasilan suatu praktikum, maka diperlukan adanya pengenalan alat-alat Laboratorium kepada praktikum. Dimana, pengenalan alat-alat laboratorium tersebut merupakan upaya mengenalkan peralatan Laboratorium kepada praktikum yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium, yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis. Selain itu, juga dapat diupayakan agar praktikum dapat mengoperasikan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologis, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Secara garis besar, mikroskop dibagi atas 2 macam, yaitu mikroskop biasa/mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop yang biasa digunakan adalah mikroskop cahaya dengan perlengkapan optik medan terang dan merupakan alat yang paling dasar bagi seseorang yang hendak mempelajari mikroba.
Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroorganisme. Zat hara yang digunakan untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi alam metabolisme dan pergerakan. Lazimnya, media biakan mengandung air, sumber energi, zat dan hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, phospat, oksigen, hidrogen serta unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar media ini dapat ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau nukeosida. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media berguna untuk mempelajari aktivitas mikroba (dapat dilihat dari perubahan zat di dalam media), mengetahui pengaruh suatu bahan terhmadap pertumbuhan mikroba, mengetahui zat tertentu yang dihasilkan oleh jenis mikroba tertentu.
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran yang sangat kecil.Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktifitas kehidupan antaralain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energy dan berproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas ,etabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyaim kemampuan untuk menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ad interaksi yang tinggi akan m,enyebabkan terjadinya konversi zat yang tiggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil maka tidak adlah tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.
Dalam tehnik biakm murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh sesuatu biakan muni, tetapi juga bagaimana cara memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Media untuk membiakan bakteri haruslah steril sebelum digunakan.Pencemaran dari luar terutama bersal dari udara yang banyak mengandun g mikroorganisme.Secara alami bakteri dialam ditemikan dalam populasi campuran, hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni. Untuk mempelajari sifat biakan,morfologi dan sifat lainnyamaka organism yangakan diteliti harus dapat dipisahkan, ini berarti harus diperoleh biakan murni yang harus mengandung satu macam bakateri.Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran dengan menggunakan bahan cair atau padat.
Morfologi bakteri dapat diamati dengan cara membuat preparat mikroskopik dan untuk tujuan tertentu, preparat mikroskop harus diwarnai.Preparat mikroskop ad dua macam yaitu preparat basah dan preparat kering.Beberapa cara pewarnaan atau pengecetan yang perlu diketahui dalam mengamati morfologi teruyama bakteri adalah pewarnan sederhana, pewarnaan gram, pewarnaan acid fast atu pewarnaan negative.Sebelum melakukan pewarnaan dilakukan pembuatan olesan dan fiksasi pada bakteri yang akan diamati.Olesan adalah pemberian bakteri pada kaca benda sedangkan fiksasi adlah perlakuan pada bakteri.Bakteri tersebut dimatikn sedemikian rupa,tetapi selnya mati tanpa terjadi perubahan bentuk sel dan struktur yang berbeda dalam sel, dan memudakan menempel, pada kaca benda.
Fungi adlah mikroba berbentuk benang, multiseluler, tidak berklorofil, sel tidak mengalami deferensiasi menjdi jaringan.Kelompok fungi adalah cendawan/kapang, khamir(yeast), dan jamur.fungi tergolong gumicota dan dapat dibedakan atas kelasnya yaitu omycetes,zygomycetes, basidiomycetes, dan deutromycetes yang merupakan cendawan tingkat tinggi dari semua golongan diatas.
Dalam mikro organism akan berinteraksi dengan mikroorganisme klain maupun tanama.Salah satu jenis interaksi yang terjadi antara mikroorganisme dengan tanaman adalah interaksi mutalisme. Interaksi mutalisme berarti mikroorganisme akan diuntungkan oleh kehadiran tanaman dan tanaman juga mendapat keuntungan dari kehadiran mikroorganisme tersbut. Dua jenis mikroorganisme yang menguntungkan dan telah dimanfaatkan oleh para petani yaitu ribozium dan mikoroza. Rizobium adalah bakteri yang dapat membentuk bintil akar pada tanaman dan memiliki kemampuan untuk menfikasi atu mengikat N2 dari atmosfer.Berkat kemampuan menfiksasi N2 maka jumlah pupuk N yang harus diberikan ketanaman dapat dikurangi.
Mikoriza adalah jamur akar. Ada beberapa tipe asosiasi mikiriza dibedakan berdasarkan struktur akar hasil infeksi, jenis tanaman inang dan jenis jamur mikoriza.Arbuzkula mikoriza (AM) atau vesicular-arbuskular mikoriza (VAM) atau endomikoroza merupakan jenis mioriza yang dapat mengingfeksi >80% tanaman yang Ad dipermukaan bumi. Jmur AM ini memerlukan karbon dari tanaman agar mampu beraktifitas dan berproduksi.Sebagai imbalan AM akan memberikan fosfat (P) dari dalam tanah kepada tanaman inangnya. Fosfat meryupakan unsure makro yang diperlukan tanamaqn, memiliki sifat tidak mobil dalam tanah, dan pada tanaman masam P akan diikat oleh Fe dan Al, sementara pada kondisi aikalin akan diikat oleh Mn. Infeksi rhibozium dan arbuskula mikoriza keakar taaman akan menyebabkan perubahan bentuk akar.
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
- Untuk dapat mengetahui bagaimana mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
- Unruk mengetahui dan mengenal cara pengguanaan mikroskop cahaya.
- Untuk mengetaahui berbagai pembuatan media biakan sebagai zat makanan mikroba dengan sifat fisik dan kimia yang dimiliki media tersebut .
- Untuk mengetahui keanekaragaman mikroorganisme dialam .
- Untuk melatih praktikum cara membuat biakan murni dengan metode pengenceran dan metode gores.
- Untuk melihat bentuk bakteri dan untuk menganalisis jenis-jenis bakteri pada media biakan.y
- Untuk melihat beberapa bentuk fungi.
- Untuk mengetahui mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertanian.
Kegunaan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
- Dapat mengetahui beberapa jenis peralatan yang dibutukan dalam praktikum mikrobiologi dan dapat mengetahui fungsi serta kegunan dari peralatan – peralatan tersebut.
- Untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya serta sifat-sifat bayangan pada mikroskop.
- Untuk mengetahui berbagai pembutan media biakan sebagai zat makanan mikroba dengan sifat fisik dan kimia yang dimiliki media tersebut.
- Dapat mengetahui keanekaragaman mikroorgnisme dialam.
- Supaya praktikan dapat terlatih cara membuat biakan murni derngan cara pengenceran dan metode gores.
- Untuk dapat mengetahui cara pewarnaan pad bakteri serta bentuk-bentuk pada bakteri.
- Dapat mengetahui beberapa bentuk fungsi sel khamir,morfologi alga, fungi, dan protozoa.
- Dapat mengetahui mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertanian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Pengenalan alat-alat lboratorium yang berfungsi untuk mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer,dan lain-lain.Alat-alat pengukur yang disertai dengan inforrmasi tertulis biasanya diberi tambahan graph, seperti thermograph, barograph dan lain-lain (Moningka, 2008).
Pada umumnya alat yang dipengunakan dilaboratorium mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Penggunaannya alat-alat yang harus diperhatikan sebagai contoh gelas piala tidak dapat digunakan untuk pelarut yang mempunyai titik didih rendah karena alat ini mempunyai permukaan yang cukup besar. Pada umumnya penggunaan alat yang terbuat dari kaca harus lebih diperhatikan beberapa hal yang sesuai dengan zat kimia yang diproses, sebagai contoh gelas piala dan erlemeyer ada gelas piala tidak digunakan untuk pelarut yang mempunyai mulut yang cukup besar , sehingga untuk hal-hal seperti ini lebih digunakan erlemeyer untuk yang memunyai mulut yang lebih kecil (Anwar.1994)
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “campound light mikroscop” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop potensial (http://blogspot/wikipedia/mikroskop/27/09/2007).
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskop berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata telanjang.Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor (http://blogspot/wikipedia/mikroskop/27/09/2007).
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi organisme.Mediah berfungsi untuk menumbuhkan mikroba,isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat biologi dan perhitungan jumlah mikroba.Dimana dalam proses pembuatannya harus di sterilisasi dan menerapkan metode esp tis untuk menghindari kontaminasi pada media.(Pelczer, 1986).
Alat sterilisasi yang mempergunakan uap dengan tekanan yang diatur dinamakan autoklaf. Alat tersebut pada hakekatnya merupakan ruang uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas dan dipertahankan pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki. Dalam penggunaan autoklaf, mutlak perlu diusahakan agar seluruh udara di dalam ruang autoklaf tergantikan dengan uap jenuh. Apabila masih ada udara, maka suhu di dalam ruang tersebut akan turun jauh di bawah suhu yang dicapai oleh uap jenuh murni pada tekanan yang sama. Bukanlah tekanan uap, tetapi suhu tinggi uap itulah yang mematikan mikroorganisme. (Suriyawiria, 1996 ).
Mikroorganisme terdapat didalam tanah, air,udara maupun pada mahluk hidup termaksud pada jarinagan tubuh kita sendiri (kulit dan selaput lender).Mikroorganismr mampu tumbuh dengan baik bila tersedia media atau makanan sebagai substratnya.(Utami, 2004).
Mikroorganisme ditemukan dialam sebagai substrata tau berada diudara sebagai kontaminan. Pada kondisi dimana kebutuhan makanan dan lingkungan cocok, mikro organism akan berkembang dengan aktif.Ketika factor makanan dan kebutuhan terbatas, perkembangan mikroorganisme terhambat. Dan pada saat kondisi yang sangat tidak memungkinkan /ekstrim mikroorganisme dapt benar-benar mati (http://wiklipedia.dasar-dasar mikrobiologi/28/08/2008).
Pembiakan mikroorganisme khususnya pengatan pada bakteri maka langkah awal yang dilakukan pada praktikum adalah menyediakan media untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri dengan memanaskan nutrisi agar untuk pencernaan dan kesterilan bahan. Selain menyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasi bakteri, juga diperlukan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum. Bakteri tidak hanya amat berfariasi dalam persyaratan nutrisinya, tapi juga minunjukan respon yang berbeda-beda terhadap yang fisik didalam lingkunganya. Untuk berhasilnya kultirasi berbagai bakteri dibutuhkan suatu kombinasi nutrient serta lingkungan fisik yang sesuai (http://blokspot.dasar-dasar mikro biologi).
Dalam tekhnik biakan murni, mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, bahan pangan, dan hewan. Jenis mikroorganisme dapt berupa bakteri, khamir, kapang dan sebagainya. Dalam tekhnik biakan murni dikenal 3 cara untuk mendapatkan biakan murni yaitu tekhnik penggoresan agar, tekhnik agar tuang, dan teknik agar sebar. Pada tekhnik penggoresan agar lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisa. Pada cara agar tuang dilakukan pengeceran satu mata lup suspensi bakteri didalam 3 tabung air steril. Sehingga akan diperoleh agar lempengan dengan jumlah bakteri yang optimum untuk isolasi. Pada tekhnik agar sebar sterilisasi dilakukan dengan mencelupkan kedalam alcohol dan kemudaian dipanaskan sehingga alcohol terbakar habis. (Ferdiat, 1992).
Morfologi bakteri dapat diamati dengan cara mebuat preparat mikroskopik.Preperat mikroskopik ada dua macam yaitu preparat basah dan preparat kering.Preparat basah yaitu preparat yang digunakan untuk mengamati jasad renik yang masih hidup dengan menggunakan cairan tertentu.Prepearat kering dibuat melalui proses pewarnaan, yaitu untuk mengamati mikroba yang telah diwarnai dengan zat kimia tertentu yang biasanya berhubungan dengan mikroba tersebut (Dwijoseputro, 1998).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan gram merupakan sifat penting untuk membantu determinasi suatu bakteri, sieat yang dapa dijumpai antara bakteri geam positif dan gram negative, salah satu perbedaan gram positif dan gram negative yaitu lapisan peptidoglikan lebih tebal, sedangkan gram negative lebih tipis.melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak bewarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersbut maka dikembangkan suatu tehnik pewarnaan suatu sel bakteri ini merupakan salah satu cara paling utama dalam penelitian-peneliatian mikrobiologi (http://ngecat bakteri molekul-rizki.blogspot.com/2008/02/materi kuliah.html).
Morfologi mikroba selain bakteri yaitu fungi, khamir, atau morfologi yeast, morfologi alga, dan morfologi protozoa. Fungi adalah mikroba berbentuk benang, multiseluler, tidak berklorofil, sel tidak mengalami deferensiasi menjadi jaringan. Fungi berbentuk koloni dengan benang-benang yang disebut misellium.(Michael, 2005)
Morfologi yeast atau khamir adalah mikroba uni seluler, mikroskopis dan tidak berbentuk percabangan yang tetap. Mikroba ini sebagian besar termaksud kelas Ascomicetes.Pada umumnya sel khamir lebih besar dari sel bakteri, biasanya berbentuk bulat telur dan memanjang.Morfologi alga merupakan penghuni perairan baik tawar maupun laut dan ditempat-tempat lain ysng basah.Ukuran dan bentuknya bermacan-macam dari yang bersif uniseluleer, ad yang berbentuk seperti batang, tongkat atau bulat, yang multiseluler ad yang menyerypai benang dan bentuk lainnya. Morfologi protozoa adalah mikroba yang aktif bergerak hewan yang bersel satu yang memakan bakteri sehiingg dapatmenghambat daur ulang unsure-unsur hara ataupun menghambat berbagai proses dalam tanah yang mengahambat bakteri (Dwidjoseputro, S. 1992).
Setiap mikroorganisme memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.Azootobakter sp dan azzorsprillum sp berfungsi menghambat zat nitrogen di udara. Fungsi itu sperti bintil akar kacang tanah dan tanaman sejenisnya. Adapun loctabacillus sp, mikroba selulotik, berfungsi memfermetasi bahan bahan organic dan penghasil enzim selulosa. Mikroba pelarut fosfat membantu melarutkan unsure fosft yang terikat unsure silikat tanah sehingga dapat diserao tumbuhan. Adapun Psoudomanes sp merupakan jamur yang akan mengurai residu peptisida.Ribozium adalah bakteri yang dapat membentuk bintil akar pada tanaman languminosae dan memiliki kemampuan untuk menfiksasi atau mengikat N2 dari atmosfer, sehingga dengan kemampuan tersebut maka jumlah pupuk N yang harus diberikan ketanaman dapat dikurangi. Infeksi rhizobium dan arbuskula mikoriza keakar tanaman akan menyebabkan perubahan bentuk akar (santosa, 1989).
Arbuskula mikoriza(AM) atau endomikoriza atau vesicular-arbuskular mikoriza (VAM) merupakan jenis mikoriza yang dapat menginfeksi >80% tanaman yang ada dipermukaan bumi.Jamur AM ini memerlukan karbon dari tanaman agar mampu beraktifitas dan berproduksi. Sebagai imbalannya AM akan memberikan fofat (P) dari dalam tanah kepada tanaman inangnya. Teknologi mikroorganisme merupakan aplikasi inokulan mikroorganisme dalam pertanian. Teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme sebagai pengurai yang terdiri atas bakteri dan jamur.Bakteri dan jamur yang yang dijadikan inokulan dapat membantu mengurai pemakaian pupuk kimia, menekan prtumbuhan gulma, mengurai efek residu pestisida, mengembalikan kesrimbangan kesuburan tanah, baik dari asprk biologo, fisika, maupun kimia, serta meningkatkan produksi panen (Subuksa, 2002).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada bulan maret sampai April 2011 di laboratorium Unit Agronomi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat-alat mikrobiologi adalah: alat tulis menelis, penggaris atau mistar, gelas kimia, gelas ukur, tabung ukur, tabung reaksi, erlenmeyer,hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe,cawan petri cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose,timbangan analitik , autoclave, shaker water bath, penyebar/glass rod, kaca benda, dan Kaca penutup.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ,kentangd, dextrose, agar, kapas , aluminium foil, cling wrap/ selotip kersa, media biakan nutrient agar (NA) dan potato dextrose agar (PDA), ethanol 70 %, daun tanaman, cawan petril steril,larutan KOH 3 %, biakan murni, larutan lactofenol,spiritus, suspensi yeast yang diberi biru metilen,slide dari akar tanaman terinfeksi AM, slide dari akar tanaman terinfeksi rhizobium, akar tanaman tidak terinfeksi rhizobium.
C. Prosedur Pelaksanaan
a. Pengenalan Alat-alat laboratorium
Memperhatikan dan menggambarkan alat-alt laboratorium
b. Pengenalan dan pemakaian mikroskop
1. Membersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain
2. Meletakkan potongan kertas berhuruf “A” pada kaca objek dan tutup dengan kaca penutup
3. Mengamati dengan perbesar lemah (10*10), apakah bayangan sama atau terbalik?
4. Sambil memandang kedalam lensa okuler, geser oreoarat dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah. Amati kemana bayangan bergerak?
5. Mengubah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih besar. Amati apakah ada perubahan luas bidang pandang? Berapa diameter bidang pandang mokroskop pada obyektif lemah (mm) dan beraa pada obyektif kuat?
6. Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan potongan kertas huruf “d”
7. Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan preparat dan biakan cendawan yang telah disiapkan
c. Persiapan media dan sterilisasi
1. Pembuatan media Nutrient agar (NA) untuk bakteri
a. Menimbang 23 gr NA dan masukkan kedalam beaker glass
b. Mencampurkan 1000 ml aquadest kedalam beaker glass
c. Mencairkan larutan NA didalam beaker glass dalam rendaman air mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidh dan aduk terus menerus. Sebagai alternatif lain. Dapat juga dimasukkan pengaduk mangenik (magnetuc strer) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot plate
d. Menuangkan sebanyak 200 ml NA kedalam botol scott ukuran 250 ml
e. Menutup dan beri label pada botol scott dengan spidol.
2. Pembuatan media potato Dextrose Agar (PDA) untuk Cendawan
a. Menimbang 250 kentang 20 g dextose dan 20 g agar
b. Mengupas dan mencuci bersi kentang
c. Memotong-motong kentang
d. Merebus potongan kentang dengan menggunakan aquadest secukupnya hingga mendidih
e. Menyaring sari kentang dengan menggnakan kain muslin dan masukkan kedalam beaker glass
f. Mencampurkan sari kentang dengan dextrose dan agar dan tambahkan aguadest hinga volume larutan mencapai 100 ml
g. Mencairkan larutan PDA didalam beaker glass dalam rendaman air mendidih selam kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk terus menerus. Sebagai alternatif lain, dapat jga dimasukkanpengaduk magnetik (magnetik strirrer) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot plate.
h. Menutup/Menyumbat mulu elenmeyer dalam kapas padat
i. Memungkus rapat mulut erlenmeyer denganaluminium foil dan cling wrap
j. Memberi label pada erlemeyer dengan spidol
3. Sterilisasi media (simulasi)
a. Sebelum melakukan sterilisasi periksa terlebih dahulu banyakknya air didalam otoklaf
b. Memasukkan media yang akan disterilkan tutup dengan sekrup pengamatan
c. Menyalakan api dan biarkan katup uap/udara terbuka sehingga semua udara didalam otoklaf diganti oleh up
d. Pergantian udara dengan uap ini diikuti oleh peningkatan tekanan dan suhu. Pada saat tekanan mencapai 15 lbs dan suhu meningkat 121°C, proses sterilisasi dimulai. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan media sekitar 15-20 menit.
e. Setelah proses sterilisasi, api dimatikan dan tekanan dibiarkan turun sehingga mencapi 0. Otoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0, karena cairan dalam tabung atau erlenmeyer dapat tumpah keluar disebabkan penurunan suhu yang mendadak
f. Membuka tutup otoklaf, kemudian ambil erlemeyer atau tabung dengan penjepit. Perhatikan bawah cairan peralatan dan cairan yang baru dikeluarkan dari otoklaf bersuhu tinggi sehingga dapat menimbulkan luka bakar.
d. Penuangan media
1. Menyiapkan cawan petri yang stelil
2. Membuka tutup/sumbat erlemeyer dan pegang kapas diantara jari tengah dan telunjuk dengan tangan kiri selagi memanaskan mulut erlenmeyer
3. Membuka tutup cawan dan tuangkan media agar hingga menutup dasar cawan atau sebanyak 15 ml
4. Memanaskan cawan petri dan mulut erlenmeyer, kemudian tutup cawan dan sumbat mulut elenmeyer dengan kapas
5. Menuangkan media kecawan berikutnya dengan cara yang sama
6. Membiarkan hingga dingin dan mengeras
e. Sterilisasi dengan bahan kimia
1. Menyiapakan cawan petri yang berisi media PDA steril 4 buah masing-masing kelompok
2. Merendam benih (10biji) / perlakuan dalam alkohol, NaOCl dan fungsida selama 5 menit dan cuci dengan air steli sebanyak 2 kali. Sisakan satu cawan yang diisi dengan benih tanpa perlakuan (kontrol) masing-masing perlakuan diulang dua kali
3. Mleetakkan benih tersebut pada permukaanmedium dan inkubasikan selama 2-3 hari pada temperatur 28-30°C
4. Mengamati adanya pertumbuhan mikroba dan catat hasil pengamatan dalam tabel.
f. Keanekarangaman mikroorganise (bakteri)
Masing-masing group melakukan :
1. Menyediakan biarkan media agar (NA dan PDA)
2. Menimbang sampel tanah dan sapel daun masing-masing satu gram
3. Memasukan sampel tanah dan daun tersebut dalam 9 ml air steril dalam tabung reaksi secara terpisah lalu vartek selama 5 menit
4. Mengambil masin-masing 1 ml dari kedua tabung tersebut dan masukkan dalam tabung. Lakukan pengecetan secara berseri hingga pengeceran 10-8(untuk tanah) dan 10-5 (untuk daun) pada microtube yang berisi air steril sebanyak 0,9 ml. Vartek microtube sebelum dilakukan pengamatan untuk tahap pengenceran selanjutnya.
5. Masing-masing pada pengeceran 10-6, 10-7 dan 10-8 dari sampel tanah disebar dicawan petr yang berisi media king’s B dan PDA
6. Masing-masing pada pengenceran 10-3 sampai 10-5 dari sampel daun disebar dicawan petri yang berisi media King’s B dan PDA
a. Menginkubasi piringan pada posisi telungkup, didalam kantung plastik selama 2-3 hari dengan temperatur 37°C.
b. Gambar (jika perlu ambil fotonya ) dan amati penampakan koloni dalam media
c. Pilihan 3 koloni yan terisolasi dari pertumbuhan mikroba lainnya dan catat karakter morfologinya.
g. Teknik biakan murni
1. Menyiapakan agae lempengan
2. Menggoyangkan tabung reaksi yang berisi suspensi biakan. Suspensi tidak boleh membasahi kapas penutup
3. Memijarkan inokulasi pada api bunsen hingga merah
4. Mendinginkan lup inokulasi
5. Membuka kaps penutup tabung dan panaskan mulut tabung, kapas penutup tetapi dipegang
6. Dengan lup inokulasi yang dingin ambilah 1 mata lup inokulasi suspensi bakteri
7. Memanaskan kembali mulut tabung dengan kapas penutup
8. Menggores lempengsn agar dengan luo inokulasi. Lup inokulasi jangan melukai lempengen agar
9. Memijarkana lup inokulasi sebelum digunakan kembali
10. Meginkubasi pikiran pada posisi terlungkup didalam kantung olastik selama 24 jam dengan terperatur 37°C.
h. Pengujian KOH pada bakteri
1. Mengambil satu ose biakan bacillus dan mencampurkan dengan 2 tetes larutan KOH 3% diatas gelas objek
2. Mengaduk secara merata dengan jarung ose tarik jarum ose keatas gelas objek dan amati pembentukan lendir mingindikasikan bakteri gram-negatif jika tidak berlendir mengindikasikan bakteri Gram positif.
3. Melakukan hal yang sama(prosedur 1dan2)untuk isolat bakteri lainnya
i. Morfologi mikroba selain bakteri
a. fungi
1. Mebersihkan kaca benda dengan alkohol sampai bebas lemak dan debu kemudian tetesi dengan larutan loctofenol pada bagian tengah
2. mengambil sedikit fungi dengan jarum ose secara aseptic dan letakan diatas kaca benda yang kaca benda yang diberi dengan lactofenol
3. Menutup dengan kaca penutup
4. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbsaran lemah lalu dengan perbesaran sedang
5. Mengambar dan Meberikan keterangan lengap tentang
- Bentuk hifa
- Spora (sporangiospora, konidia, artospora, oospora, zygospora, askospora, basidiospora)
- Dasar badan buah ( kolumela,visikula)
- Bentuk khusus eperti stolon, rhizoid
b. Yeast/hamir
1. Membersihkan kaca benda dan penutup dengan alkohol sampai bebas lemak
2. Mengambil satu tetes biru metil dan Meletakkan pada kaca benda
3. Mengambil secara aseptik khamir dari suspensinya yang berumur 24 jam sebanyak 1 ose dan homogenkan dengan biru metil
4. Mentutup dengan kaca penutup
5. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbsaran lemah lalu dengan perbesaran sedang
6. Megambar sel khamir yang tampak
j. Mikroorganisme bermanfaat bagi pertanian
1. Mengumpulkan akar tanaman leguminosa. Akar tanaman leguminosa jika terdapat bintil akar amati warna bintil dan Melakukan pemecahan bintil dengan pisau operasi hasil pengamatan ada secara detail: naman tanaman leguminosa, asal pemgambila tanaman leguminosa (subur, sedang, kurus)
2. Megamatin pada slide akar yang telah disediakan. Jelaskan perbedaan yang anda peroleh dari gambar akar bermikoriza dengan akar yang tidak diinfeksi mikoriza. Gambar kedua slide tersebut dan berikan nama dari bagian sel akar dari kedua slide itu
3. Membuat laporan dari hasil pengamatan rhizobium dan Arbuskula mikoriza disertai tinjauan pustaka mengenai kedua mikroorganisme ini secara singkat (seperti cara menginfeksi akar, perubahan bentuk akar). Camtukan lembar kerja yang telah ditanda tangani oleh asisten pada laporan ini
0 komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentar yah