LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

KATA PENGANTAR


puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, berkat rahmat dan hidayah-nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan praktikum dan penulisan laporan lengkap dasar-dasar ilmu tanah ini.

Dengan selesainya laporan lengkap praktikum dasar-dasar ilmu tanah ini, praktikan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen, asisten pembimbing, dan semua pihak atas segala bimbingan,petunjuk,saran-saran yang sangat berharga kepada praktikan sejak pelaksanaan praktikum sampai dengan penulisan laporan lengkap ini.

Dalam penulisan dan penyusun laporan ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kemampuan praktikan.

Semoga tuhan yang maha pengasih membalas segala budi baik dan jasa bapak, ibu, para asisten serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan lengkap ini.amin…

                                                                                         Kendari       mei 2011

                                                                                               penyusun













DAFTAR ISI



            HALAMAN PENGESAHAN………………………………………       i
            KATA PENGANTAR………………………………………………      ii
            DAFTAR ISI………………………………………………………..      iii
            DAFTAR TABEL ………………………………………………….      iv
            DAFTAR GAMBAR……………………………………………….       v
          
I.  PENDAHULUAN………………………………………………….
A.    Latar  Belakang……………………………………………….
B.     Tujuan dan Kegunaan………………………………………...
         II.TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………...
        III.METODOLOGI PRAKTIKUM…………………………………..
A.    Waktu dan Tempat
B.     Alat dan  Bahan
C.     Prosedur  Kerja
        IV.HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………
A. Hasil Pengamatan……………………………………………..
B. Pembahasan……………………………………………………
         V. PENUTUP………………………………………………………....
               A. Kesimpulan……………………………………………………
               B. Saran…………………………………………………………..
         DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..
         LAMPIRAN…………………………………………………………..
              
              






II.                METODOLOGI PRAKTIKUM


A.    WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum Ini Dilaksanakan Di Laboratorium Jurusan Agroteknologi  Unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari Pada Bulan Maret-Mei 2011.

B.     ALAT DAN BAHAN
         Alat
Ø  Mikroskop cahaya                                     lup inokulasi/jarum ose
Ø  Botol scott volume 250 ml                        penyebar/glass rod
Ø  Beaker gelas                                              kaca benda
Ø  Pengaduk magnetic                                   preparat
Ø  Cawan petri                                               pisau operasi
Ø  Tabung reaksi                                            kaca penutup
Ø  Hot plate                                                    pipet makro beserta tipnya
Ø  Autoklaf                                                    shaker water bath
Ø  Lampu Bunsen                                          timbangan anlitik
Ø  Pingset                                                       cultur chamber
Ø  Batang perata                                             sentrifuse
Ø  Gabus                                                         sikat tabung
Ø  Pipet mikro beserta tipnya                         loupe
Ø  Vortex                                                       gelas ukur
Ø  Gelas kimia                                                batang batang perata

        Bahan
Ø  Kertas berhuruf A                                     aquadest
Ø  Kertas berhuruf d                                      kapas
Ø  Nutrient agar (NA) untuk bakteri             aluminium foil
Ø  Kentang                                                     cling wrap/selotip kertas
Ø  Dextrose                                                   air suling                                                  
Ø  Agar                                                           fungisida

Ø  Benih tanaman (jagung/kacang-kacangan)
Ø  Ethanol 70%
Ø  Daun tanaman
Ø  Tanah dari sekitar tanaman
Ø  Larutan KOH 3%
Ø  Air
Ø  Akar tanaman terinfeksi rhizobium
Ø  Akar tanaman tidak terinfeksi rhizobium
Ø  Slide dari akar tanaman terinfeksi AM
Ø  Slide dari akar tanaman tidak terinfeksi AM
Ø  Biakan murni fungi
Ø  Larutan lactofenol
Ø  Tanah dari sekitar tanaman

C.     CARA KERJA

PENGENALAN DAN PEMAKAIAN MIKROSKOP

1.      Membersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain
2.      Meletakkan potongan kertas berhuruf  “A”pada kaca obyek dan tutup dengan kaca penutup.
3.      Mengamati dengan perbesaran lemah(10x10), apakah bayangan benda sama atau terbalik?
4.      Sambil memandang kedalam lensa okuler,geser preparat dari kiri ke kanan dan dari atad kebawah. Mengamati kemana bayangan bergerak?
5.      Mengubah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih besar. Mengamati apakah ada perubahan luas bidang pandang?berapa diameter bidang pandang mikroskop pada obyektif lemah (mm) dan berapa pada obyektif kuat?
6.      Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan potongan kertas huruf “d”.
7.      Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan preparat dan biakan cendawan yang telah disiapkan.


PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI

a.       Pembuatan madia nutrient agar (NA) untuk bakteri
1.      Menimbang 23gr NA dan masukan kedalam beaker gelas
2.      mencampurkan 1000ml aguadest ke dalam beaker glass
3.      mencairkan larutan NA didalam beaker gelas dalam rendaman air mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk terus menerus. Sebagai alternative lain, dapat juga dimasukkan pengaduk magnetic (magnetic stirrer) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot plate
4.      menuang sabanyak 200 ml NA kedalam botol Scott ukuran 250 ml
5.      menutup dan member label pada botol scott dengan spidol.
b.      Pembuatan media potato dextrose agar (PDA) untuk cendawan
1.      Menimbang 250g kentang,20g dextrose,dan 20g agar
2.      Mengupas dan mencuci bersih kentang
3.      Memotong-motong kentang dengan menggunakan aguadest secukupnya hingga mendidh
4.      Merebus potongan kentang dengan menggunakan aguadest secukupnya hingga mendidih
5.      Menyaring saring kentang dengan menggunakan kain muslin dan masukkan kedalam beaker glass
6.      Mencampurkan sari kentang dengan dextrose dan agar, dan tambahkan aguadest hingga volume larutan mencapai 1000 ml
7.      Mencairkan larutan PDA di dalam beaker glass dalam rendaman air mendidih selam kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk terus menerus . sebagai alternative lain,dapat juga dimasukkan pengaduk magnetic (magnetic stiree) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot plate
8.      Menutup/menyumbat mulut Erlenmeyer dengan kapas padat
9.      Membungkus rapat mulut Erlenmeyer dengan aluminium foil dan cling wrap
10.  Memberi pada  label  Erlenmeyer dengan spidol
c.       Sterilisasi media (simulasi)
1.      Sebelum melakukan sterilisasi, periksa terlebih dahulu banyaknya air didalam otoklaf
2.      Memasukkan media yang akan disterilkan, kemudiaan menutup dengan sekrup pengaman.
3.      Menyalakn api dan biarkan katup uap/udara terbuka sehingga semua udara di dalam otoklaf diganti oleh uap
4.      Pergantian udara dengan uap ini diikuti oleh peningkatan tekanan dan suhu. Pada saat tekanan mencapai 15lbs dan suhu meningkat 121C, proses sterilisasi dimulai.waktu yang diperlukan untuk mensterilkan media sekitar 15-20 menit
5.      Setelah proses sterilisasi,api dimatikan dan tekanan dibiarkan turun sehinnga mencapai 0. Otoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0,karena cairan dalam tabung atau Erlenmeyer dapat tumpah keluar disebabkan penurunan suhu yang mendadk
6.      Membuka tutup otoklaf,kemudiaan mengambil Erlenmeyer atau tabung dengan penjepit. Perhatikan bahwa peralatan dan cairan yang baru dikeluarkan dari otoklaf bersuhu tinggi sehingga dapat menimbulkan luka bakar.
d.      Penuangan media
1.      Menyiapkan cawan petri yang steril
2.      Membuka tutup/menyumbat Erlenmeyer dan pegang kapas diantara jari tengah dan telunjuk dengan tangan kiri selagi memanaskan mulut Erlenmeyer
3.      Membuka tutup cawan dengan menuangkan  media agar hingga menutupi dasar cawan atau sebanyak 15 ml
4.      Memanaskan cawan petri dan mulut Erlenmeyer, kemudiaan menutup cawan dan menyumbat mulut Erlenmeyer dengan kapas
5.      Menuang media ke cawan berikutnya dengan cara yang sama
6.      Membiarkan hingga dingin dan mengeras.
e.       Sterilisasi dengan bahan kimia
1.      Menyiapkan cawan petri yang berisi media PDA steril 4 buah masing-masing kelompok
2.      Merendam benih (10 biji)/perlakuan dalam alkohol, NaoCL dan fungisida selama 5 menit dan cuci dengan air steril sebanyak 2 kali. Menyisahkan satu cawan yang diisi dengan benih tanpa perlakuan (kontrol),masing-masing perlakuan diulang dua kali
3.      Meletakkan benih tersebut pada permukaan medium dan inkubasi selama 2-3 hari pada temperature 28-30C
4.      Lalu mengamati adanya pertumbuhan mikroba.


         KEANEKARAGAMAN MIKROORGANISME (BAKTERI)

1.      Masing-masing kelompok melakukan
a.       Menyediakan biakan media agar ( NA dan PDA)
b.      Menimbang sampel tanah dan sampel daun masing-masing satu gram
c.       Memasukkan sampel tanah dan sampel daun tersebut dalam 9 ml air steril dalam tabung reaksi secara terpisah lalu vortek selama 5 menit.
d.      Mengambil masing-masing 1 ml dari  kedua tabung tersebut dan masukkan dalam tabung.melakukan pengenceran secara berseri hingga pengenceran 10 mines 8 (untuk tanah) dan 10 mines 5 (untuk daun) pada microtube yang berisi air steril sebanyak 0,9 ml.vortek microtube sebelum melakukan pengambilan untuk tahap pengenceran selanjutnya.
e.       Masing-masing pada pengenceran 10-6,10-7 dan 10-8 dari sampel tanah di sebar di cawan petri yang berisi media king’s B dan PDA.
f.       Masing-masing pada pengenceran 10-3 sampai 10-5 dari sampel daun di sebar dicawan petri yang berisi media king’s B dan PDA.
2.      Menginkubasi piringan pada posisi telungkup, didalam kantung plastik selama  2-3 hari dengan temperatur 37C.
3.      Mengambar (jika perlu diambil fotonya) dan mengamati penampakan koloni dalam media.
4.      Memilih 3 kolonia yang terisolasi dari pertumbuhan mikroba lainnya dan mencatat karakter morfologinya.

        TAKNIK BIAKAN MURNI

                 Teknik penggoresan agar (streak plate method)
1.      Menyiapkan agar lempengan
2.      Mengoyangkan tabung reaksi yang berisi suspense biakan . suspense tidak boleh membasahi kapas penutup
3.      Memijarkan lup inokulasi pada api Bunsen hingga merah
4.      Mendinginkan lup inokulasi
5.      Membuka kapas penutup tabung dan panaskan mulut tabung, kapas penutup tetap dipegang
6.      Dengan lup inokulasi yang dingin, mengambil satu mata lup inokulasi suspesi bakteri
7.      Memanaskan kembali mulut tabung dan tutup tabung dengan kapas penutup
8.      Menggores lempengan agar dengan lup inkulasi jangan melukai lempengan agar
9.      Memijarkan lup inokuasi sebelum digunakan kembali
10.  Menginkubasi piringan pada posisi telungkup,di dalam kantung plastik  selama  24 jam dengan temperature 37C.

     PENGECETAN GRAM DAN PENGUJIAN KOH PADA BAKTERI
a.       Pewarnaan sederhana
1.      Membuat olesan bakteri pada kaca benda
2.      Difiksasi
3.      Member zat warna utama yaitu ammonium oksalat Kristal violet (berupa larutan)Selma 1-2 menit,kemudiaan dicuci dengan aur mengalir
4.      Member mordan yaitu larutan yodium selama 1-2 menit,dicuci dalam air mangalir
5.      Meneteskan larutan alkohol aseton sedikit demi sedikit, sehingga larutan yang mengalir tadi berwarna menjadi tidak berwarna.
6.      Meneteskan zat pewarna penutup yaitu larutan berwarna merah atau karbol selama 2-3 menit
7.      Menyuci dengan air mengalir, lalu dikering anginkan
8.      Mengamati dibawah mikroskop dengan minyak inersi
9.      Menggambar bentuk bakteri dan warnanya.
b.      UJi larutan KOH   
1.      Mengambil satu ose biakan bakteri basillus dan campurkan dengan 2 tetes larutan KOH3%, diatas gelas objek
2.      Mengaduk secara merata dengan jarum ose,menarik jarum ose keatas gelas objek dan mengamati pembentukan lendir.jika terbentuk lendir mengindikasikan bakteri gram-negatuf,jika tidak berlendir menindikasikan bakteri gram-positif
3.      Melalukan hal yang sama (prosedur 1 dan 2) untuk isolat-isolat bakteri lainnya.

  Morfologi mikroba selain bakteri
a.       Morfologi fungi
1.      Membersihkan kaca benda dengan alkohol sampai bebas lemak dan debu,kemudiaan menetesi dengan larutan lactofenol pada bagian tengah
2.      Mengambil sedikit biakan fungi denga jarum ose secara aseptic dan meletakkan diatas kaca benda yang diberi dengan lactofenol
3.      Menutup dengan kaca penutup
4.      Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah lalu dengan perbesaran sedang.
5.      Menggambar dan memberi keterangan lengkap tentang:
a.       Bentuk hifa
b.      Spora (sporangiospora, konidia, artospora, oospora, zygospora,oskospora, basidiospora).
c.       Dasar badan buah (kolumela,visikula)
d.      Tangkai pendukung badan buah (sporangiofora,konidiofora)
e.       Bentuk khusus seperti stolon,rhizoid.

MIKROORGANISME BERMANFAAT BAGI PERTANIAN
1.      menbumpulkan akar tanaman leguminosa.mengamati akar tanamam leguminosa, jika terdapat bintil akar amati warna bintil dan lakukan pemecahan bintil dengan pisau operasi.teruskan hasil pengamatan anda secara detail;Nama tanaman leguminosa, asal pengambilan sampel, jmlah bintil, warna bintil, hasil pemicahan bintil dan pertumbuhan tanaman leguminosa (saubur, sedang dan kurus)
2.      melakukan pengamatan pada slide akar yang telah disediakan. Menjelaskan perbedaan yang anda peroleh dari pengamatan akar bermikoriza dengan akar yang tidak diinfeksi mikoriza. Menggambar kedua slide tersebut dan memberikan nama dari bagian sel akar dari kedua slide itu.
3.      Membuat laporan dari hasil peengamatan rhizobium dan arbuskula mikoriza disertai tinjauan pustaka mengenai kedua mikroorganisme ini secara singkat (seperti cara menginfeksi akar, perubahan bentuk akar).mencantumkan lembar kerja yang telah ditanda tangani oleh asisten pada laporan ini.










III.             TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari sususnan beberapa lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh mahluk hidup yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat melihat dengan mata telanjang (Ari sulistyorini. 2007).

Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil.selain itu terdapat pula mikroskop electron,dimana mikroskop electron merupakan sebuah mikroskop yang mampu melakukan perbesaran objek sampai dua juta kali, yang hanya menggunakan elektro statik dan mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan perbesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya (http://one.indoskripsi.com/contant/mikroskop).

Alat sterilisasi yang mempergunakan uap dengan tekanan yang diatur dinamakan autoklaf. Alat tersebut pada hakekatnya merupakan  ruang uap berbanding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan dipertahankan pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki. Dalam menggunakan autoklaf , mutlak perlu diusahakan agar seluruh udara didalam ruamg autoklaf tergantikan dengan uap jenuh. Apabila masih ada udara, maka suhu didalam ruang tersebut akan turun jauh dibawah suhu yang dicapai oleh uap jenuh murni pada tekanan sama. Bukanlah tekanan uap, tetapi suhu tinggi uap itulah yang mematikan mikroorganisme (suryaniwiria, 1996).

Pada yang umum disterilkan adalah glassware, biosafety cabinet dan beberapa jenis tabung dan kontainer. Pada glassword dan plastik tahan panas umumnya dilakukan dengan autoklaf mirip seperti sterilisasi.cairan namun ditambah proses pengeringan. Biosafety cabinet disterilkan dengan larutan radiasi uv dan disemprot etanol 70 %,udara dalam cabinet disaring dengan filter (http://yalum. Wordpress.com/2009/09/teknik-teknik sterilisasi bagian 1 cairan dan padatan).

Mikroorganisme terdapat dimana-mana baik dalam air, udara, tanah maupun pada mahluk hidup termasuk pada jaringan tubuh kita sendiri (kulit dan selaput lendir). Mikroorganisme mampu tumbuh dengan baik bila tersedia makanan sebagai subratnya (utami,2004).

Mikroorganisme juga tidak memerlukan tempat yang besar.mudah ditumbuhkan dalam media buatan dan tingkat pembiakannya relative cepat. Oleh karena itu aktifitasnya tersebut maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan (Darkuni, 2004). Konsistensi medium dapat dibuat dalam berbagai macam tergantung pada tingkat keperluannya, misalnya medium padat digunakan untuk mengamati morfologi koloni dan mengisolasi biakan murni.Medium cair seperti kaldu glukosa dapat digunakan berbagai keperluan mikroorganisme dalam jumlah yang banyak ( Ratna, 1998 ).
 Mikroorganisme biasanya dianggap semua prokariot, Protista dan alga renik, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya meksipun banyak yant tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dianggap mikrioorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakan dalam cawan petrik didalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis ( Anonim, 2009 ).
              Meksipun ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan dan tingkat perkembangan relatif  cepat. Oleh karena itu aktifitasnya tersbut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan ( Darkuni, 2001 ).
Mikroorganismr dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat.Kekeruhan dalam kaldu menunjukan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme. Bila mikroorganismemenumpuk pada dasar tabung maka akan membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel ( Dwidjoseputro,1996 ).
            Sifat bakteri terhadap pewarnaan gram merupakan sifat penting untuk membantu determinasi suatu bakteri, sifat yang dapat dijumpai antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif, salah satu perbedaan bakteri gran positif dan bakteri gram negative yaitu lapisan peptidoglikan lebih tebal,sedang gram negative lebih tipis . melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit,karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (http://ngecat bakterimolekul-rizki.blogspot.com/2008/02/materi kuliah.html).

Teknologi mikroorganisme merupakan aplikasi inokulan mikroorganisme dalam pertanian. Teknologi ini memenfaatkan mikroorganisme sebagai pengurai yang terdiri atas bakteri dan jamur. Bakteri dan jamur yang dijadikan iokulan menurut wayhudi (2010) dapat membantu mengurai pemakaian pupuk kimia, menekan pertumbuhan gulma, menguransi efek negatif residu pestisida, mengembalikan keseimbangan kesuburan tanah, baik dari aspek biologi,fisika, kimia serta meningkatkan produksi panen (subiksa,2002).

Beberapa organisme yang mampu menghambat nitrogen adalah organisme yang hidup bebas, beberapa mempunyai hubungan simbiosis dengan organism lain. Organism tersebut meliputi marga Azotobakter (yang tersebar luas disebagian tanah tropic), Clostrodium dan ganggang hijau-biru dari marga Nostoc Cylindrospermum dan Anabaena,terutama di sawah-sawah (Hanunan, 1997).

Ditulis Oleh : irwansyah Hari: Kamis, September 08, 2011 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentar yah