SELAMAT DATANG DI BLOG IRWAN GRAVES TEMPAT SHARING MASALAH HUKUM DAN LAIN-LAIN SYA MENYEDIAKAN BERBAGAI MAKALAH BUAT KAWAN SEMUA SILAHKAN TELUSURI SETIAP POSTING
Kali ini irwan graves akan share tentang Makalah , namun sebelumnya harab bersabar karena kita akan berbasa-basi dulu, kenapa selalu harus berbasa-basi ketika posting ? Karena itu adalah ciri khas irwan graves
BAGI KAWAN YANG INGIN SHARE SILAHKAN COPAS LINK SAYA
SELAMAT BERTELUSUR SEMOGA ARTIKEL YANG SAYA POSTING BERMANFAAT BAGI KAWAN SEMUA
BUAT KAWAN SEMUA JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DARI ARTIKEL YANG SAYA POSTING
USULAN PROPOSAL PENELITIAN
Seperti diuraikan sebelumnya,
proses penelitian itu pada garis besarnya terdiri dari empat tahap
yaitu :
1. Tahap
persiapan (perencanaan)
2. Tahap
pelaksanaan (pengumpulan data)
3. Tahap
pengolahan dan analisis data
4. Tahap
penulisan hasil penelitian (laporan)
Pada tahap persiapan ini mencakup kegiatan-kegiatan pemilihan
(perumusan) masalah sampai dengan penyusunan instrumen(alat pengukur/
pengumpulan data).Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini
biasanya dirumuskan dalam bentuk usulan
atau proposal penelitian. Usulan penelitian
ini biasanya dibedakan menjadi dua versi yaitu :
1. Usulan
penelitian dimana penelitian nanti fokusnya diarahkan kepada pemecahan masalah
atau mencari informasi yang aka digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau
keperluan program. Dengan kata lain usulan penelitian untuk kepentingan
program.
2. Usulan
penelitian, dimana hasilnya difokuskan kepada kepentingan ilmu pengetahuan atau karya ilmiah, misalnya untuk membuat
skripsi, thesis atau disertasi dan
sebagainya. Usulan ini lebih terinci dan lebih rumit dibandingkan dengan versi
yang pertama.
Format kedua fersi usulan penelitian ini sedikit berbeda meskipun pada prinsipnya
adalah sama. Dibawa akan diuraikan sedikit tentang format
atau out line usulan penelitian, khusunya untuk kepentingan penulisan
ilmiah.
1. Judul
penelitian
2. Latar
belakang masalah
3. Perumusan
masalah
4. Tujuan
penelitian :
a) Umum
b) Khusus
5. Manfaat
penelitian
6. Tinjaun
pustaka
7. Kerangka
konsep hipotesis, dan definisi operasional
8. Metode
penelitian:
a) Jenis
penelitian
b) Populasi
dan sampel
c) Cara
pengumpulan data
d) Instrumen
(alat pengumpulan data)
e) Rencana
pengolahan dan analisis data
9. Rencana
kgiatan
10. Organisasi
penelitian
11. Rencana
biaya (anggaran)
12. Daftar
kepustakaan.
Latar Belakang Masalah
Latar belakang penelitian merupakan sebab-sebab (alasan)
Mengapa suatu masalah atau hal itu menarik untuk diteliti. Alasan tersebut
dapat diperinci menjadi alasan objektif dan alasan subjektif. Alasan objektif
merupakan alasan yang langsung menyangkut topik penelitian dengan objek yang
akan diteliti.
Secara objektif, alasan penelitian dilakukan dapat
dikategorikan;
a. Arti
penting atau peranan topik pembicaraan, topik pembicaraan /peneliti yang
diangkat akan memberikan manfaat dan peranan yang penting dalam hubungannya dengan
ilmu pengetahuan dan kehidupan sehingga hal tersebut harus diteliti. Dampak
yang akan ditimbulkan oleh hasil penelitian tersebut diharapkan sangat bermakna
bagi kehidupan. Sebagai contoh penelitian tentang hubungan paritas dengan
kejadian hiperemesis gravidarum . pada latar belakang perlu dicantumkan
insidensi kematian (angka kematian) akibat hipertensi gravidarum pada ibu
hamil, efek berbahaya lain seperti gangguan tumbuh kembang janin, dehidrasi dan
kerugian lain akibat aktivitas terganggu pada ibu. Dari paparan tersebut
menunjukan bahwa topik hiperemesis
gravidarum adalah penting untuk diteliti.
b. Perlunya
pengembangan /peningkatan di bidang topik penelitian .
Ini merupankan lanjutan dari
penelitian /hasil/teknologi yang telah ada terdahulu. Dengan pengembangan
penelitian yang dilakukan akan menghasilkan kemanfaatan yang lebih besar bagi
ilmu pengetahuan, ditemukan metode /teknologi baru yang lebih efektif,
merupakan hasil tindak lanjut dari yang sudah ada sebelumnya. Pada model
penelitian dengan alasan ini , perlu
dipaparkan hasil penelitian sebelumnya dan masalah yang masih tersisa sehingga
perlu penelitian lanjutan.
c. Perlunya
saran /masukan sebagai bahan pembinaan/peningkatan /pengembangan dibidang topik
penelitian.
Ini merupakan penelitian akan dilakukan
untuk menguji ulang atau mendapatkan hasil yang baru sesuai dengan topik
penelitian yang sama. Sehingga hasil yang diperoleh nantinya akan berguna
sebagai bahan pertimbangan untuk peningkatan /pengembangan hasil penelitian
tersebut.
d. Perlunya
penelitian dilakukan untuk alasan kemanfaatan praktis (terapan, keterampilan,
pengetahuan)atau alasan kemanfaatan keilmuan(pengembangan teori).
Latar belakang penelitian disusun dari hal
yang paling umum hingga hal yang paling
khusus.
Komponen yang ada dalam latar belakang
masalah umumnya terdiri dari:
1. Insiden
penyakit yang diteliti pada topik penelitian dalam beberapa tahun terakhir,
sehingga terhihat trend yang semakin meningkat. Insidensi bisa dimulai dari
level negara, provinsi, hingga lokasi penelitian, tergantung ketersediaan data.
2. Efek/dampak
/komplikasi/penyakit yang ditimbulkan dari variabel yang diteliti berbahaya,
mis; penurunan intelektualitas, penurunan produktivitas, kecacatan atau
kematian.
3. Terapi
yang ada belum optimal sehingga perlu terobosan baru.
4. Pengobatan
yang ada mahal.
5. Sampai
sekarang penyakit belum bisa disembuhkan, sehingga perlu alternatif lain.
6. Terdapat
paparan variabel yang akan diteliti
7. Alasan
pemilihan lokasi penelitian
Contoh Topik ; Ketidaksinambungan Imunisasi Polio pada Anak Balita di
Wilayah.../A ?
a). Peranan /pentingnya imunisasi
polio bagi anak balita.
b). Masalah polio di Indonesia dan
program imunisasi polio di Indonesia.
c). Masalah drop out
/ketidaksinambungan imunisasi polio secara umum di indonesia.
d). Masalah drop out imunisasi
polio di Kbupatan... /A ?
Perumusan Maslah.
Kesenjangan antara harapan dan Kenyataan; Harapan (imunisasi polio pada
anak akan selalu bekesinambungan memperoleh imunisasi polio I, polio II, dan
polio III), tetapi kenyataan yang terjadi tidak demikian(sebagia besar anak
balita hanya memperoleh imunisasi polio I saja). Maka dapat di rumuskan
masalah:
a). Mengapa kesinambungan
imunisasi polio bagi anak balita di kabupaten. A rendah (mengapa angka drop out imunisasi
polio tinggi)..?
b). Faktor-faktor apa yang
menyebabkan /mempengaruhi ketidaksinambungan imunisasi polio bagi anak balita
di Kabupaten A rendah
Contoh manfaat
penelitian :
1.
Secara teoretis
2.
Secara praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi
masyarakat
c. Bagi
Institusi pendidikan kebidanan
d. Bagi
instansi pemerintah
6. Tinjauan Kepustakaan (Literatur
Review)
Untuk mendukung permasalahan yang
diungkapkan dalam usulan penelitian, diperlukan tinjauan kepustakaan yang kuat . Tinjauan kepustakaan ini
sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan
kepustakaan ini biasanya mencakup dua
hal :
a) Tinjauan
teori yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar
untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti
(diamati).
b) Tinjauan
dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Hal ini penting, disamping akan
memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti , juga peneliti dapat menghindari “ pengulangan dari
penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain (menjaga
originalitas penelitian ).
Tinjauan Pustaka
A. Hemoglobin
1.
Pengertian Hemoglobin (Tarwoto dkk, 2007)
2.
Batasan Kadar Hemoglobin Dalam Tubuh (WHO, 2000)
3.
Penyebab turunnya kadar hemoglobin (menurut
Sadikin, 2000)
a.
perdarahan
b.
cacat pada sel darah merah (SDM)
c.
kekurangan zat besi
4.
Dampak turunnya kadar hemoglobin (Sadikin, 2001)
a.
Gangguan pada otak
b.
Gangguan pada otot
c.
Gangguan pada jantung
d.
Gangguan pada organ uterus
5.
Tanda-tanda kadar Hemoglobin Tidak Normal
a.
Kepucatan pada lidah , bibir dalam dan
konjungtiva.
b.
Keletihan
c.
Sesak napfas
6.
Metode Pemeriksaan Hemoglobin (Supariasa dkk,
2002)
a.
Metode Pemeriksaan
sahli
1). Reagensia
2). Alat/Sarana
3). Prosedur
kerja
b. Metode Cyan-methemoglobin
1). Reagensia
2). Alat/Sarana
3). Prosedur
kerja
B. Alat
kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
1. Penertian AKDR
(WHO, 2007) atau (BKKBN, 20005)
2. Jenis-jenis AKDR (Saifudin dkk, 2006)
a. AKDR
Pelepas Hormon (Medicated IUD)
b. AKDR
Tembaga (Cooper bearing IUD)
c. AKDR
Polos (Inert IUD)
3. Cara
kerja AKDR
4. Keuntungan
AKDR
5. Kerugian
AKDR
C. Akseptor
KB
1. Pengertian
Akseptor (Kartoyo, 2004)
2. Jenis
Akseptor
a. Akseptor
Baru
b. Akseptor
Lama
c. Peserta
KB aktif (Curent-CU)
d. Akseptor
Aktif Kembali
D. Landasan
Teori
Lamanya penggunaan AKDR dapat meningkatkan resiko kesehatan yang
disebabkan oleh karena kehilangan darah yang banyak pada saat menstruasi. AKDR bersinggungan dengan endometrium
sehingga menimbulkan inflamasi dan lekosit yang mempengaruhi pengeluaran histamin,
aktivator plasminogen meningkat, mikrovaskularisasi, timbul erosi supervisial
dan permeabilitas vasculair meningkat serta sintetis prostaglandin pada
endometrium atau timbulnya radikal bebas yang berpengaruh terhadap perlukaan
endometrium sehingga pemakaian AKDR atau spiral dapat meningkatkan pengeluaran
darah 2 kali saat menstruasi. Rata-rata seorang perempuan mengeluarkan 32 ml
setiap siklus menstruasi 28 hari pada perempuan yang tidak memakai kontrasepsi
menjadi 80 ml per bulan pada pemakai AKDR.
Kadar hemoglobin dalam tubuh dapat mengalami penurunan sampai batas
normal (anemia) disebabkan perdarahan, cacat atau kelainan pada sel darah
merah. Sedangkan penyebab tidak langsung dapat timbul akibat status gizi yang
buruk yang berhubungan dengan tingkat pendidikan maupun pengetahuan dari ibu
yang kurang, status ibu bekerja yang cenderung kurang istirahat dan tidak
seimbang dalam mengkonsumsi makanan, asupan Fe yang rendah maupun tidak adanya
suplementasi seta kondisi lain seperti penyakit malaria dan cacing tambang.
Dampak penurunan kadar hemoglobin dalam tubuh menyebabkan gangguan otak
sehingga menurunkan daya ingat sesorang, gangguan otot menyebabkan cepat lelah
dan letih sehingga produktifitas atau kinerja seseorang akan menurun serta lama
penyembuhan penyakit menjadi lebih lama. Dampak lain yang dapat terjadi akibat
penurunan kadar hemoglobin di bawah normal adalah gangguan pada jantung dengan
gejala-gejala dada berdebar dan sesak nafas serta gangguan organ uterus yang
dapat menyebabkan bahaya perdarahan, infeksi, hypoksia pada janin sehingga
meningkatkan resiko kesakitan dan kematian ibu maupun anak pada saat
persalinan.
Hubungan antara lama penggunaan AKDR dengan kadar hemoglobin pada
peserta keluarga berencana dikaitkan dengan efek samping AKDR yaitu perdarahan
menstruasi yang lebih lama dan banyak, perdarahan (spotting) antara menstruasi
sehingga saat menstruasi lebih sedikit. Perdarahan kecil atau mikro yang
terjadi dalam jangka waktu lama pada penggunaan AKDR dapat menimbulkan turunnya
kadar hemoglobin. Perdarahan mikro dan kronis biasanya tidak atau kurang
disadari karena perdarahan tersebut tidak kelihatan apabila tidak dilakukan
pemeriksaan klinis atau laboratorium dan keluhan subyektif kurang dirasakan.
Kerangka Teori
Asupan Fe yang rendah dan tidak ada suplementasi
|
Status Sosial
Ekonomi
Pekerjaan
Usia
|
Perdarahan oleh karena:
Lama Pemakian AKDR
|
Cacat/kelainan sel darah merah
Penyakit infeksi
Cacing
Malaria
|
Gangguan pada :
Otak
Jantung
Otot Organ Uterus
|
Kerangka Konsep
Variabel Bebas(independen)
Lama Penggunaan AKDR
|
Variabel terikat (dependen)
Lama Penggunaan AKDR
|
Variabel Pengganggu
Penyakit kelinan darah
Penyakit infeksi
Pekerjaan
|
7. Kerangka
Konsep dan Hipotesis
A. Kerangka konsep
Konsep
merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Oleh
karena konsep merupakan absraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau
diukur.Konsep hanya dapat diamati/diukur melalui abstraksi /yang lebih dikenal
dengan nama variabel. Jadi variabel
adalah simbol /lambang yang menunjukan nilai /bilangan dari konsep. Variabel
adalah sesuatu yang bervariasi.
Contoh : Sehat
adalah konsep; istilah ini mengungkan sejumlah observasi tentang hal-hal atau
gejala-gejala yang mencerminkan kerangka keragaman kondisi kesehatan seseorang.
Untuk mengetahui apakah seseorang itu “sehat” atau “tidak sehat “ maka
pengukuran konsep “sehat” tersebut harus melalui konstruk atau
variabel-variabel, misalnya; tekanan darah, denyut nadi, Hb darah, dsb. Tekanan darah, denyut nadi, Hb
darah adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengoservasi atau mengukur
apakah seseorang itu “sehat” atau “tidak sehat”.
Sosial-ekonomi
adalah suatu konsep dan untuk mengukur sosial-ekonomi keluarga misalnya harus
melalui variabel-variabel : tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan
keluarga itu.
penelitian
pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang diinginkan
diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan.
Contoh
sederhana:
Faktor Predisposing(mempermudah/mendasari perubahan
perilaku
-
Pendidikan
-
Pengetahuan
-
Sikap
-
Presepsi
|
Kerangka Konsep penelitian beberapa faktor yang berhubungan dengan
perilaku pemberian ASI
Faktor Enabling
(pemungkin)
-
Pendapat keluarga
-
Ketersediaan waktu
|
Faktor Reinforsing
(pendorong) :
-
Sikap petugas
-
Orang tua
|
Dari contoh kerangka
konsep penelitian tersebut diatas dapat dilihat bahwa disana ada 4 konsep yaitu konsep
tentang faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong terhadap terjadinya perilaku , dan konsep
faktor perilaku pemberian ASI itu sendiri. Tiap konsep, masing-masing mempunyai
variabel-variabel sebagai indikasi pengukuran masing-masing konsep tersebut.
Misalnya untuk mengukur faktor predisposisi maka dapat melalui
variabelpengetahuan , pendidikan, sikap dan presepsi.
Konsep perilaku pemberian
ASI sebagai variabel dependen (variabel
tergantung ) disini dapat diukur melalui variabel “ praktek menyusui” artinya perilaku pemberian
ASI oleh ibu-ibu ini dapat diobservasi atau diukur dari praktek ibu-ibu dalam memberi ASI kepada anak atau bayi
mereka. Apakah mereka memberikan ASI kepada bayi-bayi mereka atau tidak, bila
memberikan bagaimana frekuensinya, caranya, dan sebaginya.
B. VARIABEL
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang
berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan,
status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya.
Berdasarkan hubungan fungsional antara variabel-variabel satu dengan
yang lainnya, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel tergantung,
akibat, terpengaruh atau variabel
dependen dan variabel bebas, sebab, mempengaruhi atau variabel independen. Disebut variabel
tergantung atau dependen karena variabel
ini dipengaruhi oleh variabel bebas atau
variabel independen. Misalnya, variabel
jenis pekerjaan (dependen) dipengaruhi oleh variabel pendidikan (independen),
variabel pendapatan (dependen) dipengaruhi oleh variabel pengukuran variabel.
Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran yakni:
a. Skala
nominal
b. Skala
ordinal
c. Skala
inteval
d. Skala
ratio
1. Skala nominal,
adalah suatu himpunan yang terdiri dari
anggota-anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan
dari anggota himpunan yang lain. Misalnya, jenis kelamin, dibedakan antara
laki-laki dan perempuan ; pekerjaan, dapat dibedakan petani, pegawai dan
pedagang; suku bangsa, dpat dibedakan antara Jawa, Batak, Ambon dan sebagainya.
Pada skala nominal , kita menghitung banyaknya subjek dari setiap kategori
gejala , misalnya jumlah wanita dan pria, masing-masing sekian orang, jumlah
pegawai dan bukan pegawai sekian orang, dan sebagainya. Masing-masing anggota
himpunan tersebut tidak ada perbedaan nilai.
2. Skala oridinal,
adalah himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat, atau
jabatan. Dalam skala oridinal tiap himpunan tidak hanya dikategorikan kepada
persamaan atau perbedaan dengn himpunan yang lain , tetapi juga berangkat dari pernyataan lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, variabel
pendidikan dikategorikan SD, SLP dan SLA, variabel pendapatan dikategorikan tinggi,
sedang, dan rendah, variabel umur dikategorikan anak-anak, muda dan tua dan
sebagainya.
3. Skala interval,
seperti pada skala oridinal, tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai
interval atau jarak antar urutan kelas yang bersangkutan.
Kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak nomor yang sama menunjukkan juga
jarak yang sama dari sifat yang diukur.
Contoh: a b c d e
1 2 3 4 5
Interval a sampai
d adalah 4-1 = 3 interval
d dan c adalah 5-4 =1. Dalam hal ini tiap anggota
dalam kelas mempunyai persamaan nilai interval. Contoh lain adalah
tentang skala pengukuran suhu dengan fahrenheit dan Celsius, dimana
masing-masing mempunyai aturan skala yang berbeda letak dan jaraknya, meskipun
masing-masing memulainnya dari nol. Contoh lain lagi adalah skala waktu tahun
masehi dan tahun Hijriah, meskipun masing-masing memulai dari bilangan 1 .
4. Skala ratio, adalah
variabel yang mempunyai perbandingan yang
sama , lebih atau lebih kecil. Variabel seperti panjang, berat dan angka
agregasi adalah variabel rasio. Misalnya
apabila sekarung beras beratnya 1 kuintal, maka 5 karung beras beratnya 5
kuintal.
Defenisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup/pengertian variabel-variabel yang
diamati/diteliti dan bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan
intrumen (alat ukur)
1. Variabel
bebas(independent) Lama penggunaan AKDR Pada peserta KB di Desa A Kec B
2. Variabel
Terikat (dependent) Kadar Hemoglobin pada peserta KB di Desa A. Kec B
a. Lama
penggunaan AKDR adalah lamanya waktu ibu
menggunakan alat kontrasepsi jenis AKDR terhitung sejak tanggal pemasangan AKDR
yang terakhir sampai hari ketika penelitian dilakukan. Lama penggunaan AKDR
diketetahui melalui jawaban responden terhadap pernyataan atau angket tentang
lama penggunaan AKDR serta melihat catatan pada kartu akseptor.
Lama penggunaan dikategorikan: pemakaian jangka pendek
jika pemakaian AKDR sampai dengan 4 tahun dan pemakaian jangka panjang jika
pemakaian AKDR lebih dari 4 tahun (BKKBN, 2005). Skala data nominal.
b. Kadar
hemoglobin adalah kadsar Hb ibu pengguna aKDR ketika dilakukan penelitian.
Pengambilan datanya dilakukan dengan bantuan pengukuran hemoglobin dengan
metode cyan-methemoglobin. Nilai kadar hemoglobin dikategorikan anemia jika
kadar hemoglobin kurang dari 12,0g/dl dan tidak anemia jika kadar hemoglobin
12,0g/dl (WHO, 2000)
Hipotesis
Hasil suatu penelitian pada hakekatnya adalah suatu jawaban atas
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan didalam perencanaan penelitian.
Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian. Jadi hipotesis adalah jawaban
sementara penelitian, pptokan duga, atau dalil sementara, yang kebenaran akan
dibuktikan dalam penelitian. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian,
maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak.
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian atau analisis data dalam
menguji rumusan jawaban sementara atau hipotesis itulah hasil akhir suatu
penelitian atau kesimpulan penelitian, generalisasi atau dalil yang berlaku
umum, walaupun pada taraf tertentu mempunyai perbedaan, tergantung
significantcy dari hasil analisis statistik.
Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang muncul sehubungan dengan
masalah yang diteliti. Dari fakta dirumuskan hubungan antara satu dengan yang
lain dan membentuk suatu konsep yang memerlukan abstraksi dari hubungan antara
berbagai fakta.
Hipotsis sangat penting bagi suatu penelitian karena dengan hipotesis
ini maka penelitian diarahkan. Hipotesis dapat membimbing (mengarahkan) dalam
pengumpulan data. Secara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai
peranan:
a. Memberikan
batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
b. Memfokuskan
perhatiandalam rangka pengumpulan data.
c. Sebagai
panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data
d. Membantu
mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti.
Bentuk Rumusan Hipotesi
Pada haketnya hipotesis adalah sebuah
pernyatan tentang hubungan yang akan diharapkan antara dua variabel
(bebas/independent dan terikat/dependent) atau lebih yang dapat diuji secara
emperis
Contoh; merokok adalah penyebab
penyakit kanker paru-paru
Kanker
paru-paru adalah akibatnya.
Jenis-jenis Rumusan Hipotesis ada
Tiga
1.
Hipotesis Kerja adalah suatu rumusan hipotesis
dengan tujuan untuk membuat ramalan
tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul.
Hipotesis
ini sering disebut Hipotesis Kerja. Biasanya
menggunakan rumusan pernyataan: jika............, maka........ . Artinya, jika suatu faktor atau variabel
terdapat atau terjadi pada suatu situasi, maka
ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkannya.
Contoh Sederhana
a. Jika
sanitasi lingkungan suatu daerah buruk, maka penyakit menular di daerah
tersebut tinggi.
b. Jika
remaja di suatau lingkungan berperilaku seks bebas, maka angka kejadian
KTD/aborsi/PMS pada remaja dilingkungan itu tinggi/meningkat.
c. Jika
persalinan dilakukan oleh dukun yang belum terlatih, maka angka kematian
bayi/ibu di daerah tersebut tinggi
d. Jika
pendapatan perkapita suatu nergara rendah, maka status kesehatan masyarakat di
negara tersebut rendah pula.
2.
Hipotesis
Nol atau Hipotesis Statistik
Hipotesis Nol untuk menyatakan sesuatau kesamaan atau
tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih
mengenai sesuatu hal yang dipermasalahkan. Bila dinyatakan adanya perbedaan
antara dua variabel, disebut Hipotersis
alternatif
Contoh Hipotesis Nol
a. Tidak
ada perbedaan tentang angka kematian akibat penyakit jantung antara penduduk
perkotaan dengan penduduk pedesaan
b. Tidak
ada perbedaan antara status gizi anak balita yang tidak mendapatkan ASI pada
waktu bayi, dengan status gizi anak balita yang mendapatkan ASI pada waktu
bayi.
c. Tidak
ada perbedaan angka penderita sakit diare antara kelompok penduduk yang
menggunakan air minum dari PAM dengan kelompok penduduk yang menggunakan air
minum dari sumur.
d. Tidak
ada perbedaan penyebab perilaku kejadian KTD/PMS antara remaja di Kota dengan
remaja di Desa.
info yang bermanfaat..
BalasHapusinfo bagi teman2 mahasiswa yang membutuhkan bahan penelitian untuk kesehatan farmasi dan kedokteran seperti induksi diabetes alloxan (aloksan), streptozotocin, ADP (adenosine dipospat) silahkan kunjungi kami di
http://media-penelitian.blogspot.com
atau
http://medica-kimia.blogspot.com