SELAMAT DATANG DI BLOG IRWAN GRAVES TEMPAT SHARING MASALAH HUKUM DAN LAIN-LAIN SYA MENYEDIAKAN BERBAGAI MAKALAH BUAT KAWAN SEMUA SILAHKAN TELUSURI SETIAP POSTING
Kali ini irwan graves akan share tentang Makalah , namun sebelumnya harab bersabar karena kita akan berbasa-basi dulu, kenapa selalu harus berbasa-basi ketika posting ? Karena itu adalah ciri khas irwan graves
BAGI KAWAN YANG INGIN SHARE SILAHKAN COPAS LINK SAYA
SELAMAT BERTELUSUR SEMOGA ARTIKEL YANG SAYA POSTING BERMANFAAT BAGI KAWAN SEMUA
BUAT KAWAN SEMUA JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DARI ARTIKEL YANG SAYA POSTING
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Kelemahan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang kurang cepat
dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang
tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa
tingginya kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh
bangsa kita. Pada pembelajaran sebelumnya, telah dibahas mengenai masalah 3T
(tiga terlambat) yang melatar belakangi tingginya kematian ibu dan anak,
terutama terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.
Dengan adanya system rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang
tergolong berisiko tinggi. Oleh karena itu, kelancaran rujukan dapat menjadi
factor yang menentukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan perinatal,
terutama dalam mengatasi keterlambatan.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu
atau bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika
menghadapi penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya, akan
berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan bayi.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian
Sistem Rujukan
b. Bagaimana Jalur
Rujukan
c. Apa saja Tujuan
Rujukan
C. Tujuan
a. Dapat menjelaskan pengertian sistem rujukan
b. Dapat menjelaskan jalur rujukan
c. Dapat mengetahui tujuan rujukan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Sistem
Rujukan
Rujukan adalah penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke
pelayanan kesehatan yang lain
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbale-balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun
horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional,
dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi
2. Tujuan
- Tujuan rujukan
adalah dihasilkannya pemerataan upaya kesehatan dalam rangka penyelesaian
masalah kesehatan secara berdaya dan berhasil guna
- Tujuan system
rujukan adalah Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan
kesehatan secara terpadu
- Tujuan system rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan pada
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan
AKI dan AKB
3. Jenis Rujukan
1.
Rujukan medic yaitu
pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik
secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih berwenangdan mampu
menangani secara rasional. Jenis rujukan medic antara lain:
1) Transfer of
patient. Konsultasi penderita untuk keperluaan diagnostic, pengobatan,
tindakan opertif dan lain – lain.
2) Transfer of
specimen. Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang
lenih lengkap.
3) Transfer of knowledge
/ personal. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu layanan setempat.
2.
Rujukan kesehatan
yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau specimen ke fasilitas
yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan uang menyangkut masalah
kesehatan yang sifatnyapencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan
kesehatan (promotif). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana dan
opersional
4. Jalur Rujukan
Dalam kaitan ini
jalur rujukan untuk kasus gawat darurat dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1.
Dari Kader
Dapat langsung
merujuk ke :
1) Puskesmas
pembantu
2) Pondok bersalin
/ bidan desa
3) Puskesmas /
puskesmas rawat inap
4) Rumah sakit
pemerintah / swasta
2. Dari Posyandu
Dapat langsung
merujuk ke :
1) Puskesmas
pembantu
2) Pondok bersalin
/ bidan desa
3) Puskesmas /
puskesmas rawat inap
4) Rumah sakit
pemerintah / swasta
3. Dari Puskesmas
Pembantu
Dapat langsung
merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta
4. Dari Pondok
bersalin / Bidan Desa
Dapat langsung
merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta
5. Persiapan
rujukan
Persiapan yang
harus diperhatikan dalam melakukan rujukan , disingkat “BAKSOKU” yang
dijabarkan sebagai berikut :
B (bidang) :
pastikan ibu/bayi/klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan
memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
A (alat) : bawa
perlengkapan dan bahan – bahan yang diperlukan, seperti spuit, infus set,
tensimeter, dan stetoskop
K (keluarga) :
beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alas an mengapa ia
dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima Ibu (klien) ke
tempat rujukan.
S (surat) : beri
surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan,
uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat – obat yang telah diterima ibu (klien)
O (obat) : bawa
obat – obat esensial diperlukan selama perjalanan merujuk
K (kendaraan) :
siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi
yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat
U (uang) : ingatkan
keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan
bahan kesehatan yang di perlukan di temapat rujukan
6. Keuntungan
system rujukan
1.
Pelayanan yang
diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien, berarti bahwa pertolongan dapat
diberikan lebih cepat, murah dan secara psikologis memberi rasa aman pada
pasien dan keluarga
2.
Dengan adanya
penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan petugas daerah
makin meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat dikelola di daerahnya
masing – masing
3.
Masyarakat desa
dapat menikmati tenaga ahli
7.Langkah Langkah Mekanisme rujukan
1.
Menetukan
kegawatdaruratan pada tingkat kader, bidan desa, pustu dan puskesmas
a) Pada tingkat
Kader
Bila ditemukan
penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat karena mereka belum dapat menetapkan tingkat
kegawatdaruratan
b) Pada tingkat
bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas
Tenaga kesehatan
harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui. Sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus menentukan kasus mana yang
boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk
- Menetukan
tempat tujuan rujukan
Prinsip dalam
menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai kewenangan
terdekat, termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan
kesediaan dan kemampuan penderita.
I.
Memberikan
informasi kepada penderita dan keluarganya perlu diberikan informasi tentang
perlunya pendeerita segera dirujuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu
II.
Mengirimkan
informasi pada tempat rujukan yang ditunju melalui telepon atau radio
komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
III.
Persiapan penderita
Sebelum dikirim
keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu. Keadaan umum ini perlu
dipertahankan selama dalam perjalanan, Surat rujukan harus dipersiapkan
si=esuai dengan format rujukan dan seorang bidan harus mendampingi penderita
dalam perjalanan sampai ke tempat rujukan.
2.
Pengiriman
penderita
Untuk mempercepat
sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana transportasi yang tersedia
untuk mengangkut penderita.
3.
Tindak lanjut
penderita
1) Untuk penderita
yang telah dikembalikan dan memerlukan tindak lanjut, dilakukan tindakan sesuai
dengan saran yang diberikan.
2) Bagi penderita
yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor, maka dilakukan kunjungan
rumah.
RUJUKAN KEBIDANAN
System rujukan
dalam mekanisme pelayanan obtetrik adalah suatu pelimpahan tanggung jawab
timbale-balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara
vertical maupun horizontal.
Rujukan vertical
maksudnya adalah rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit yang telah
lengkap.
Indikasi perujukan
ibu yaitu :
- Riwayat
seksio sesaria
- Perdarahan
per vaginam
- Persalinan
kurang bulan (usia kehamilan < 37 minggu)
- Ketuban
pecah dengan mekonium yang kental
- Ketuban
pecah lama (lebih kurang 24 jam)
- Ketuban
pecah pada persalinan kurang bulan
- Ikterus
- Anemia
berat
- Tanda/gejala
infeksi
- Preeklamsia/hipertensi
dalam kehamilan
- TInggi
fundus uteri 40 cm atau lebih
- Primipara
dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masuk 5/5
- Presentasi
bukan belakang kepala
- Kehamilan
gemeli
- Presentasi
majemuk
- Tali pusat
menumbung
- Syok
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbal-balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun
horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional,
dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Yang bertujuan agar pasien
mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu
sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan AKI dan
AKB.
Jenis system rujukan ada 2 macam yaitu rujukan medis dan rujukan kesehatan.
Hal hal yang harus dipersiapkan dalam
rujukan yaitu “BAKSOKU”
Kritik dan Saran
Dalam makalah ini kami menyadari sangat banyak terdapat
kekurangan namun harapan kami semoga apa yang ada makalah ini bisa menambah
wawasan kita tentang masalah sampah. Kami juga berharap semoga penulis ke
depannya bisa menyempurnakan kekurangan dari makalah ini.
0 komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentar yah